Ulasan Buku : Untuk Perempuan Yang Bernama________

Sebuah buku yang saya kira sangat baik dalam menceritakan sisi watak manusia bernama perempuan. Mengumpulkan 22 penulis wanita dalam satu naskhah adalah satu gerak kerja yang bukan mudah dan renyah namun hasilnya ia membentuk sebuah acuan yang dekat dan indah untuk dinikmati oleh pembaca. Ada cerita yang bersembunyi disebalik puisi. Cerita yang perlu dimaknai dalam bahasa yang tersirat. Ada cerita yang dimuntahkan dalam bentuk cerpen. Cerpen yang membawa pembaca ke sebuah daerah yang berombak, kadangnya naik dan kadangnya turun. Dan ada cerita yang yang dinukilkan dalam catatan. Catatan yang berjaya meneduhkan setiap hati yang membacanya.

Walaupun setiap penulis berkongsi kisah yang tak sama, namun pada akhirnya mempunyai satu tujuan yang sedetap- untuk saling menginspirasikan, saling menguatkan, saling mempercayai, saling merentankan dan saling menyayangi. Permulaan nakshah dengan membaca prakata oleh penyunting dan pengurus kreatif saja sudah berjaya meragut kesabaran pembaca untuk ke halaman seterusnya. Buku ini tidak perlu menjadi hebat dengan tebalan kertas atau banyaknya aksara yang tertulis, coretan dua hingga empat helaian setiap penulis, pada saya cukup untuk menemani perjalanan hidup seorang perempuan di hari-hari kedepan.

Jika ada yang datang dan bertanya kepada saya, bahagian mana yang menjadi kegemaranmu; saya akan menjawab dengan senyuman seraya berbisik- setiap halaman mempunyai ruang yang bermakna dalam hati saya, tidak memilih kisah sesiapa pun sama ada cerita yang ditutup dengan salam sayang daripada Indri, pesanan kasih Tia terhadap Hanna, atau catatan Umila buat ibundanya, ternyata semua mempunyai peran dalam berbagi rasa. Bagi menutup ringkasan buku ini, suka saya kongsikan beberapa bait kata daripada naskhah Untuk Perempuan Yang Bernama __ ini.

Beginilah perempuan-perempuanku,

menjadi perempuan adalah menjadi segalanya

meski dipatahkan berkali-kali

kita harus tumbuh lagi

lebih lebar

lebih tinggi.