Ulasan Buku : Saudariku, Apa Yang Menghalangimu Berhijab?

Buku kecil berisi 86 muka surat ini karya syaikh Abdul Hamid Al-Bilali terbitan Dar ad-da’wah, kuwait diterjemahkan oleh Ainul Haris Bin Umar Arifin L.c dari judul asalnya Ila Ukhti Ghair Al-Muhajjabah, Ma al-Mani’ Min al-Hijab? 

Antara faktor utama yang ditekankan dalam buku ringkas ini adalah syubhat-syubhat yang menghalangi para wanita muslimah untuk berhijab sesuai tuntutan syara, ramai para wanita islam terpedaya dengan bahasa ‘Moden’ untuk melepaskan dan meninggalkan perkara wajib yang dituntut dalam islam untuk melindungi mereka daripada segala bentuk bahaya. Sungguh Allah Ta’ala Maha Mengetauhi apa yang terbaik bagi tiap hambaNya. 

Penulis memecahkan perbahasan syubhat-syubhat seputarnya kepada 11 bab dan diselitkan sedikit kisah benar sebagai motivasi kepada pembaca agar terjentik kesedaran mereka tentang wajibnya hijab pada wanita muslimah sama seperti wajibnya solat bagi orang-orang muslim. 

Selalu kita dengar bahkan menghadapi berbagai tomahan seperti jumud atau ketinggalan zaman apabila masih mengekalkan ciri-ciri keislaman didalam berpakaian seharian di tempat kerja atau berpergian. Inilah antara faktor yang ingin dijelaskan oleh penulis kepada masyarakat melalui tulisan ini, pokoknya wanita haruslah selalu melindungi diri dengan ilmu pengetauhan agar tidak menjadi mangsa aliran zaman yang semakin maju namun semakin membelakangkan adab dan sunnahtullah kehidupan. 

Allah Ta’ala berfirman: 

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri- istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59). 

Wahai,saudariku muslimah raihlah redha Rabb Semesta Alam didalam kehidupan sementara ini,usah terjerumus ke lembah kesesatan dengan mencipta berbagai alasan dan pertentangan demi mengejar duniawi semata tanpa memikirkan kehidupan setelahnya, bersandar kepada usia muda sebelum berhijrah adalah suatu tipu daya dan hawa nafsu yang nyata. 

Berilmu dan beramal merentasi zaman disepanjang peradaban manusia,semoga ghazwuts tsaqafi (perang budaya dan pemikiran) yang dibawah oleh penjajah dapat ditepis dan mengembalikan ashalah (kemurnian ajaran islam) di setiap pelosok dunia.